2/4/20

#09 Jogjakarta|Sajak Lawas

Sajak-sajakan Usang
Dari beranda Facebook

tak lagi ada kertas untuk menulis sajak, habis tinta, patah pena,

____lantas kau berikan aku sebuah laptop,
lengkap dengan manual booknya,
kau jelas tahu,
aku tak bisa memainkan jemari di atas tuts,
dan kau tekun mengajariku,
hingga lantas menulis sebuah kalimat !
aku menulis lagi sebuah sajak,
hm… terasa aneh,
suara ketukan tuts, begitu asing di telinga,
ku banting laptop, pecah berantakan!

____lantas kau berikan aku sebuah pensil, lengkap dengan secarik kertas dan karet penghapus,
lagi-lagi aku berbuat kesalahan,
kertas kuhapus,
kuhapus, robeklah ia,
kuremas kertas,
dan melemparkannya ke lantai,

____lantas, kau duduk disebelahku,
menggengami jemariku,
dan kau sandarkan kepalamu pada bahu kananku,
hangat, dan kita terdiam….
benar-benar diam !

hm, sepertinya harus kau tahu,
sebenarnya sajakku adalah dirimu,
dirimu adalah sajak-sajakku,
aku tak butuh apapun untuk menulis sajak tentangmu,

: cukup menciumi,
dan berjuta sajak akan meruah dalam berandaku