datang menepati janji di sini
kau pandu langkahku hingga terantuk di sini,
tergeletak di serakan sajak-sajak rindumu,
belum juga rampung kau benahi
datang menepati janji
untuk merangkai
satu-satu setiap jengkal aksaramu
menjadilah cinta dan rindu
menjadi sebait sajak buatmu
sebenarnya aku megap-megap
menahan keingintahuanku tentangmu,
meskipun hanya sedikit saja,
tapi, aku harus menahan diri,
dan tetap menempatkanmu
pada sisi rahasia yang harus selalu kaujaga,
seperti angin yang selalu meninggalkan jejak
disetiap singahanmu
—–perempuan nungguin hujan, suatu sore di depan toko buku