pada batas senja,
apakah masih ada cinta ?
seperti angin yang meluruhkan sebagian ujung rambutmu,
yang mempermainkan mimpi terhadap
harapan
lantas memisahkannya dengan sangat jelas,
selalu pada batas senja,
ketika lelangit semburat tembaga,
ketika pertanyaan selalu sama
apakah masih ada cinta ?
apakah masih ada cinta ?
separuh sajak hidup dalam hayal belaka !