2/24/20

#47 Muncar | Simpang Malam

persimpangan malam,
di tengah bulan yang separuh,
kita ———aku dan kau, 
mencipta jejak bayang
yang kita sembunyikan di balik pepohon perdu,

biarkan saja
sang embun melindungi
persembunyian kita hingga terik mentari esok 
mengkoyakkannya

selama tujuh malam,
‘ntah sudah berapa puluh lembar
sajak liar yang telah kita lahirkan, 
dan gerak tubuhmu
masih saja melenggak-lenggokkan penaku

maka,
dalam keremangan rembulan
dalam sepinya jejak 
aku dan kau
telah benar-benar menyatu pada satu sajak

: sajak cinta, sajak dusta, sajak yang sia- sia