di tengah bulan yang separuh,
kita ———aku dan kau,
mencipta jejak bayang
yang kita sembunyikan di balik pepohon perdu,
biarkan saja
sang embun melindungi
persembunyian kita hingga terik mentari esok
yang kita sembunyikan di balik pepohon perdu,
biarkan saja
sang embun melindungi
persembunyian kita hingga terik mentari esok
mengkoyakkannya
selama tujuh malam,
selama tujuh malam,
‘ntah sudah berapa puluh lembar
sajak liar yang telah kita lahirkan,
sajak liar yang telah kita lahirkan,
dan gerak tubuhmu
masih saja melenggak-lenggokkan penaku
maka,
dalam keremangan rembulan
dalam sepinya jejak
masih saja melenggak-lenggokkan penaku
maka,
dalam keremangan rembulan
dalam sepinya jejak
aku dan kau
telah benar-benar menyatu pada satu sajak
: sajak cinta, sajak dusta, sajak yang sia- sia
telah benar-benar menyatu pada satu sajak
: sajak cinta, sajak dusta, sajak yang sia- sia