menghindari apa yang bisa kita hindari,
meski aku tahu, suatu hari pasti kita akan menghadapinya lagi
—————–
kupandangi wajah lelapmu,
jelas ada kegelisahan sangat di sana
bekas air matamu masih nampak jelas tergambar
barangkali memang lebih baik kau tumpah ruahkan
segala rasamu lewat tangis yang panjang
meski hatiku tak kalah bergolak beradu rasa,
mata ini kupaksakan untuk tidak meneteskan airmata,
meski telah memerah membara….
ketika malam telah sampai keujungnya,
ketika fajar masih terlalu muda,
ketika kau terbangun tiba-tiba,
: genggam erat jemariku,
benamkanlah kepalamu di dadaku ruahkankan semuanya
semua tanpa sisa tanpa sisa ………